Kewajiban Kita terhadap Al Quran
Salah satu hal yang paling penting adalah bagaimana interaksi kita dengan Al Quran di bulan yang disebut juga syahrul Quran ini.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS. Al-Baqarah:185)
Setidaknya, ada delapan kewajiban kita terhadap Al Quran.
1. Mengimani Al Quran
Bahwa Al Quran adalah firman Allah. Al Quran bukan makhluk. Al Quran adalah kalamullah. Sebagaimana ayat di atas, Al Quran diturunkan untuk menjadi petunjuk bagi kita. Tanpa mengimaninya, manusia tidak mungkin menjadikannya sebagai pegangan hidup.
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
“Dan mereka beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat” (QS. Al Baqarah: 4)
2. Membaca Al Quran (Tilawah)
Al Quran adalah kalamullah yang membacanya bernilai pahala. Para sahabat biasa mengkhatamkan Al Quran sekali dalam sebulan. Dan banyak yang khatam lebih cepat dari itu. Membaca Al Quran merupakan perintahNya:
وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا
“Dan bacalah Al Quran dengan perlahan-lahan” (QS. Al Muzammil: 4)
3. Mentadabburi Al Quran
Yakni merenungkan Al Quran, sehingga kita mengetahui maksudnya dan mengambil pelajaran serta petunjuk dari Al Quran.
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
4. Menghafalkan Al Quran
Al Quran-lah yang kita baca saat sholat. Yakni Surat Al Fatihah dan setelahnya. Maka hendaknya kita menghafal Al Quran sesuai kemampuan. Yang ideal adalah menghafalkan Al Quran seluruhnya, lengkap 30 juz.
Kedudukan para penghuni surga nanti akan berbanding dengan hafalan Al Quran-nya. Semakin banyak ia hafal Al Quran, semakin tinggi kedudukannya di surga.
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat): bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud)
5. Mengamalkan Al Quran
Yang kelima adalah mengamalkan Al Quran. Apa yang diperintah Al Quran kita lakukan, apa yang dilarang Al Quran kita tinggalkan. Pendek kata, kita menjadikan Al Quran sebagai petunjuk hidup.
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 2)
6. Mendakwahkan dan mengajarkannya
Kewajiban kita berikutnya adalah mendakwahkan dan mengajarkan Al Quran. Mengajarkan Al Quran ini menjadikan kita menjadi manusia terbaik dalam pandangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)
7. Memperjuangkan dan membelanya
Kita juga berkewajiban memperjuangkan dan membela Al Quran. Memperjuangkan agar nilai-nilai Al Quran tegak dalam kehidupan dan membela jika Al Quran dihina atau dinistakan.
Pada hakikatnya, Allah tidak membutuhkan pembelaan kita. Namun dengan membela Al Quran, Allah akan membela dan menolong kita sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad: 7)
8. Menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat
Tak cukup hanya mengamalkan Al Quran secara pribadi, kita perlu berupaya menerapkan Al Quran dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sebab Al Quran adalah petunjuk hidup dan Allah menghendaki kita menerapkan Islam secara kaffah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208) []