Apa Itu dgham Mutamatsilain?

Idgham secara bahasa berarti memasukkan, yaitu memasukkan huruf sukun ke huruf berikutnya. Mutamatsilain artinya sama, serupa atau semisal.

Maka, idgham mutamatsilain berarti meleburnya huruf sukun ke huruf berikutnya, jika huruf sukun dan huruf berikutnya sama makhraj dan sifatnya, seperti mim sukun bertemu mim, ta’ sukun bertemu ta’, dan seterusnya.

Syarat hukum bacaan ini, huruf sukun yang bertemu dengan huruf sejenis, bukanlah huruf mad. Jika huruf sukun termasuk huruf mad, maka tidak dilebur untuk menjaga mad-nya

Cara membaca Idgham Mutamatsilain atau disebut juga dengan idghom mimi yaitu huruf sukun dilebur ke huruf berikutnya (huruf berikutnya dibaca tasydid) tanpa ditahan. Jika pertemuan huruf terjadi antara huruf mim dan nun (mim sukun bertemu mim dan nun sukun bertemu nun), memenuhi mim dan nun memenuhi nun, maka membacanya dengan ditambahkan dengung.

Foto: nubada

Contoh bacaan idgham mimi (NOTE: GAMBARNYA DIREMAKE AJA SPY GA MELANGGAR COPYRIGHTS)

Tingkatan Idgham

Ketika huruf sukun bertemu dengan huruf berharakat, dan kedua huruf tersebut menjadi satu huruf yang ditasydid di huruf kedua, terkadang masih ada sifat yang tersisa dari huruf yang dilebur. Karenanya tingkatan idgham terbagi menjadi dua, yaitu idgham kamil dan idgham naqis.

Idgham Kamil

Idgham kamil adalah meleburnya huruf ke huruf berikutnya dengan lebur yang sempurna, baik leburnya karena at-tamaatsul (idgham karena sama makhrajnya, akan tetapi sifat huruf yang dilebur berbeda dengan huruf berikutnya), at-tajaanus (makhrajnya sama tetapi sifatnya berbeda), atau at-taqaarub (makhrajnya atau sifatnya berdekatan). Dalam artian, baik makhraj maupun sifatnya melebur ke huruf berikutnya.

Dalam mushaf standar Madinah idgham kamil ditandai dengan tanda tasydid di huruf berikutnya.

Idgham Naqis

Idgham naqis adalah meleburnya huruf ke huruf berikutnya dengan lebur yang kurang sempurna, baik leburnya karena at-tamaatsul, at-tajaanus atau at-taqaarub. Dengan kata lain, ada sebagian sifat huruf yang dilebur masih ada.

Untuk idgham naqis dalam mushaf standar Madinah tidak diberi tanda tasydid di huruf berikutnya. Sedangkan dalam mushaf standar Indonesia, tidak dibedakan antara idgham kamil dengan idgham naqis, semua jenis idgham diberi tanda tasydid pada huruf yang kedua.

Foto: nubada

SUMBER

Leave a reply